Selasa, 06 November 2012
Sejarah Linux Serta Kelebihan dan Kekurangannya - Kelebihan dan Kekurangan Linux
Tips komputer Ewabloggerock akan menjelaskan sedikit tentang linux, Linux adalah sebuah sistem operasi yang dikembangkan oleh Linus Benedict Torvalds dari Universitas Helsinki Finlandia. sebagai proyek pertama dimulai tahun 1991, Torvalds menulis Linux, disebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU Intel yang cocok untuk PC.kemudian barulah pada tanggal 14 Maret 1994 versi 1.0 mulai diluncurkan, dan hal ini menjadi tonggak sejarah Linux.
Linux ini sendiri merupakan clone dari UNIX yang telah di- port ke beragam platform, Intel 80×86, AlphaAXP, MIPS, Sparch, Power PC, dsb. Sekitar 95% kode sumber kernel sama untuk semua platform perangkat keras.Linux termasuk sistem operasi yang didistribusikan secara open source, artinya kode sumber Linux diikutsertakan sehingga dapat dipelajari dan dikembangkan dengan mudah. Selain itu Linux dikembangkan oleh GNU (General Public License). Linux dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti: jaringan, pengembangan software, dan sebagai end-user platform. Selama ini Linux menjadi sistem operasi yang menjadi banyak perhatian karena kecanggihan dan harganya yang relatif murah dibanding dengan sistem operasi yang lain.Linux mendukung banyak Perangkat keras Komputer, dan telah digunakan di dalam berbagai peralatan dari Komputer pribadi, Superkomputer dan Sistem Benam (Embedded System) seperti handphone dan Perekam Video pribadi Tivo.
Tips komputer Ewabloggerock akan menjelaskan sedikit tentang linux, Linux adalah sebuah sistem operasi yang dikembangkan oleh Linus Benedict Torvalds dari Universitas Helsinki Finlandia. sebagai proyek pertama dimulai tahun 1991, Torvalds menulis Linux, disebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU Intel yang cocok untuk PC.kemudian barulah pada tanggal 14 Maret 1994 versi 1.0 mulai diluncurkan, dan hal ini menjadi tonggak sejarah Linux.
Linux ini sendiri merupakan clone dari UNIX yang telah di- port ke beragam platform, Intel 80×86, AlphaAXP, MIPS, Sparch, Power PC, dsb. Sekitar 95% kode sumber kernel sama untuk semua platform perangkat keras.Linux termasuk sistem operasi yang didistribusikan secara open source, artinya kode sumber Linux diikutsertakan sehingga dapat dipelajari dan dikembangkan dengan mudah. Selain itu Linux dikembangkan oleh GNU (General Public License). Linux dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti: jaringan, pengembangan software, dan sebagai end-user platform. Selama ini Linux menjadi sistem operasi yang menjadi banyak perhatian karena kecanggihan dan harganya yang relatif murah dibanding dengan sistem operasi yang lain.Linux mendukung banyak Perangkat keras Komputer, dan telah digunakan di dalam berbagai peralatan dari Komputer pribadi, Superkomputer dan Sistem Benam (Embedded System) seperti handphone dan Perekam Video pribadi Tivo.
Kelebihan Linux :
- Linux adalah Operating System yang open source, bebas dan terbuka. Sehingga tidak perlu biaya untuk mendapatkannya, lisensinya FREE! boleh di utek-utek sepuasnya :-)
- Linux gampang dioperasikan sekarang. Tidak seperti dulu yang masih identik dengan para hacker, tampilannya pun telah mengikuti perkembangan, bahkan lebih baik daripada windows 7.
- Hampir semua aplikasi yang bisa dijalankan di Windows, telah ada aplikasinya di Linux yang dikembangkan oleh komunitas Linux atau bisa menggunakan bantuan software emulator seperti wine untuk menjalankan file .exe dan .msi yang biasanya jalan di windows.
- Memiliki keamanan yang unggul karena di desain multiuser sehingga bila virus menjangkiti user tertentu, akan sangat sangat sulit menjangkiti dan menyebar ke user yang lain. Berbeda dengan Windows yang pasti pernah terkena virus, spyware, trojan, adware, dan sebagainya. Hal ini hampir tidak terjadi pada Linux. Ada pendapat bahwa Linux lebih aman karena jumlah penggunanya lebih sedikit dibanding Windows, namun anggapan itu kurang pas.
- Cocok untuk komputer dengan spesifikasi minimal karena Linux membutuhkan resource yang lebih kecil dari Windows. Selain itu hampir semua distro populer menyediakan versi 32 bit maupun 64 bit.
- Linux dapat berjalan dalam dua mode, modus teks dan modus GUI namun pada umumnya modus teks (terminal) ini lah yang menjadi kekuatan Linux. Modus GUI sendiri memiliki banyak pilhan desktop environment-nya seperti KDE, Gnome, BlackBox, XFCE.
- Jarang sekali komputer tiba-tiba ngadat, hang dan harus restart dengan menekan tombol ctrl+alt+del untuk mengakhiri kejadian tersebut karena Linux lebih stabil. Komputer yang dijalankan di atas sistem operasi UNIX sangat dikenal stabil berjalan tanpa henti seperti halnya linux.
- Linux memiliki kompatibilitas ke belakang yang lebih baik (better backward-compatibilty). Perangkat keras yang telah berusia lama, masih sangat berguna dan dapat dijalankan dengan baik di atas Linux. Termasuk dukungan pada softwarenya.
- Memiliki komunitas yang besar dan beragam di seluruh dunia
- Beragam pilihan ada Ubuntu, Debian, RedHat, openSuSe, Fedora, Mandriva (Mandrake), dsb. Keanekaragaman ini memberi kita banyak pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Lihat chart distribusi Linux di http://distrowatch.com untuk mengetahui rangking distro-distro Linux.
Kekurangan Linux :
- Banyak pengguna yang belum terbiasa dengan Linux dan masih ‘Windows minded’, takut untuk beralih dari Windows.
- Dukungan perangkat keras dari vendor-vendor tertentu yang tidak terlalu baik pada Linux. Untuk mencari daftar perangkat keras yang didukung pada Linux, kita dapat melihatnya di Linux-Drivers.org atau LinuxHardware.org.
- Proses instalasi software / aplikasi yang tidak semudah di Windows. Instalasi software di Linux, akan menjadi lebih mudah bila terkoneksi ke internet atau bila mempunyai CD / DVD repository-nya. Bila tidak, maka kita harus men-download satu per satu package yang dibutuhkan beserta dependencies-nya.
- Bagi administrator sistem yang belum terbiasa dengan Unix-like (seperti Linux), maka mau tidak mau harus mempelajari hal ini. Sehingga syarat untuk menjadi administrator adalah manusia yang suka belajar hal-hal baru dan terus-menerus belajar.
- Aplikasi-aplikasi di Linux belum seampuh aplikasi di Windows.
- Struktur direktori dan hak-akses yang membingungkan bagi yang sudah terbiasa dengan Windows dan belum mengenal UNIX/Linux sama sekali.
SEJARAH UANG
sejarah uang di Indonesia ingin saya mulai pada awal Oktober tahun 1945 Setelah Indonesia memplokamirkan kemerdekaannya, Indonesia masih belum mempunyai mata uang sendiri. Saat itu mata uang yang digunakan adalah mata uang Hindia Belanda, Jepang dan De Javashe Bank. Namun pada sejarah uang di Indonesia mengalami hiper inflasi yang menyebabkan nilai tukarnya menurun sangat drastis. Yang paling rendah adalah mata uang jepang karena persedarannya saat itu paling banyak.
Sejarah uang di Indonesia mencatat saat itu para petani yang paling banyak mengalami penderitaan akibat hiper inflasi ini karena petani yang menyimpan paling banyak mata uang jepang. Lalu pemberlakuan mata uang NICA yang digembongi oleh Panglima AFNEI Let Jen Sir Montagu semakin memperparah keadaan hiper inflasi saat itu. Padahal penyelesaian politik yang belum rampung telah menjadi batas kesepakatan kedua belah pihak (RI dengan NICA) untuk tidak mengeluarkan mata uang baru.
Pemerintah RI melakukan protes keras kepada keputusan NICA tersebut, namun ternyata tidak ditanggapi oleh NICA. Karena hal itu selanjutnya pemerintah RI melarang seluruh rakyat Indonesia untuk tidak menggunakan mata uang NICA sebagai alat tukar atau alat jual beli. Langkah keras ini diambil agar peredaran mata uang NICA tidak keluar kendali, mengingat perbaikan ekonomi Indonesia masih sulit.
Sejarah uang Indonesia mencatat mata uang pertama yang diterbitkan pemerinyah adalah ORI (Oeang Repiblik Indonesia) yang dikeluarkan pemerintah untuk mencegak perkembangan mata uang NICA pada tanggal 26 Oktober 1946. Dan sejak saat itu ketiga mata uang yang dulu ada dinyatakan sudah tidak berlaku lagi, sehingga sejarah uang hanya ada 2 mata uang saat itu. Ternyata setelah kebijakan itu didukung oleh rakyat.
Sejarah Terbentuknya Bank Indonesia
Berawal dari nama De Javasche Bank yang dibentuk oleh Belanda, setelah pendudukan jepang otomatis DJB ditutup untuk sementara yang kemudian lahirlah masa revolusi yang melahirkan dualisme kekuasaan yaitu RI dan NICA. Lalu setelah melewati beberapa perjuangan, seiring berdaulatnya RI sebagai bangsa sendiri maka pada tanggal 1 juli 1953 berubahlah DBJ menjadi Bank Indonesia sebagai bank yang mengatur seluruh proses perbankan di Indonesia.Bank Indonesialah yang kemudian memegang peranan dalam pembuatan uang negara, yang kemudian sampai pada hari ini ORI berubah nama menjadi Rupiah.
sejarah uang di Indonesia ingin saya mulai pada awal Oktober tahun 1945 Setelah Indonesia memplokamirkan kemerdekaannya, Indonesia masih belum mempunyai mata uang sendiri. Saat itu mata uang yang digunakan adalah mata uang Hindia Belanda, Jepang dan De Javashe Bank. Namun pada sejarah uang di Indonesia mengalami hiper inflasi yang menyebabkan nilai tukarnya menurun sangat drastis. Yang paling rendah adalah mata uang jepang karena persedarannya saat itu paling banyak.
Sejarah uang di Indonesia mencatat saat itu para petani yang paling banyak mengalami penderitaan akibat hiper inflasi ini karena petani yang menyimpan paling banyak mata uang jepang. Lalu pemberlakuan mata uang NICA yang digembongi oleh Panglima AFNEI Let Jen Sir Montagu semakin memperparah keadaan hiper inflasi saat itu. Padahal penyelesaian politik yang belum rampung telah menjadi batas kesepakatan kedua belah pihak (RI dengan NICA) untuk tidak mengeluarkan mata uang baru.
Pemerintah RI melakukan protes keras kepada keputusan NICA tersebut, namun ternyata tidak ditanggapi oleh NICA. Karena hal itu selanjutnya pemerintah RI melarang seluruh rakyat Indonesia untuk tidak menggunakan mata uang NICA sebagai alat tukar atau alat jual beli. Langkah keras ini diambil agar peredaran mata uang NICA tidak keluar kendali, mengingat perbaikan ekonomi Indonesia masih sulit.
Sejarah uang Indonesia mencatat mata uang pertama yang diterbitkan pemerinyah adalah ORI (Oeang Repiblik Indonesia) yang dikeluarkan pemerintah untuk mencegak perkembangan mata uang NICA pada tanggal 26 Oktober 1946. Dan sejak saat itu ketiga mata uang yang dulu ada dinyatakan sudah tidak berlaku lagi, sehingga sejarah uang hanya ada 2 mata uang saat itu. Ternyata setelah kebijakan itu didukung oleh rakyat.
Sejarah Terbentuknya Bank Indonesia
Berawal dari nama De Javasche Bank yang dibentuk oleh Belanda, setelah pendudukan jepang otomatis DJB ditutup untuk sementara yang kemudian lahirlah masa revolusi yang melahirkan dualisme kekuasaan yaitu RI dan NICA. Lalu setelah melewati beberapa perjuangan, seiring berdaulatnya RI sebagai bangsa sendiri maka pada tanggal 1 juli 1953 berubahlah DBJ menjadi Bank Indonesia sebagai bank yang mengatur seluruh proses perbankan di Indonesia.Bank Indonesialah yang kemudian memegang peranan dalam pembuatan uang negara, yang kemudian sampai pada hari ini ORI berubah nama menjadi Rupiah.
SEJARAH SEPEDA
Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi.
Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan. Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais.
Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting, yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.
Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat.
Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
Hobby Horses dan juga Celeriferes, belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu.
James Starley mulai membangun sepeda di
Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda dengan roda depan yang
sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil.
Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh
Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda
berjari-jari dan metode cross-tangent.
Sampai kini, kedua teknologi itu masih terus dipakai. Buntutnya, sepeda menjadi lebih ringan untuk dikayuh.
Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak
kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil
dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka
mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya.Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886.
Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama.
Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire).
Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan. Seperti diketahui kemudian, sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan.
Pada masa berikutnya, saat peran sepeda makin terdesak oleh beragam teknologi yang disandang kendaraan bermesin (mobil dan motor), sebagian orang mulai tertarik untuk melestarikan sejarah lewat koleksi sepeda antik. Rata-rata, sepeda lawas mereka keluaran pabrikan Eropa. Angka tahunnya antara 1940 sampai 1950-an. Dan mereka sangat cermat dalam merawatnya.
Pasa masa kini, sepeda lawas alias kuno makin banyak diminati. Selain sebagai hobi, juga kadang sebagai aset karena semakin kuno akan semakin langka dan mahal.
Kini juga banyak klub-klub dan komunitas sepeda kuno dari berbagai daerah di Indonesia, tersebar dari Sabang hingga Merauke yang jumlahnya ratusan komunitas, itupun hanya yang sempat terpantau dan terdaftar, belum lagi masih banyak yang tidak terdaftar atau ikut organisasi dibawah naungan KOSTI (KOmunitas Sepeda Tua Indonesia).
Sepeda yang dimiliki klub ini sangat berbeda dengan sepeda kuno yang banyak dijadikan ojek. Kalau ojek-ojek itu kebanyakan sepeda model kuno keluaran Cina atau Jepang. Di masyarakat kita, sepeda lawas itu dikenal dengan beberapa sebutan, seperti ontel, jengki, kumbang, sundung dan masih banyak julukan kata-kata lainnya seantero Indonesia.
BIAYA STANDAR
Biaya
Standar merupakan biaya yang dijadikan acuan atau batasan dalam
perhitungan biaya. Acuan seperti ini lazimnya digunakan pada biaya
produksi yang meliputi biaya standar bahan langsung, biaya standar
tenaga kerja langsung dan biaya standar overhead pabrik variabel.
Biaya Standar
Formula:
Biaya Standar Bahan Langsung = Standar Kuantitas x Standar Harga
Catatan:
Standar Kuantitas adalah batasan kuantitas bahan langsung yang digunakan untuk menghasilkan satu unit produk jadi.
Standar harga adalah batasan harga pembelian bahan langsung per unit yang dianggarkan.
Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung = Standar Kuantitas x Standar Tarif
Catatan:
Standar Kuantitas adalah batasan kuantitas jam tenaga kerja langsung yang digunakan untuk menghasilkan satu unit produk jadi.
Standar tariff tenaga kerja langsung adalah batasan tariff upah per jam tenaga kerja langsung yang dianggarkan.
Biaya Standar Overhead Pabrik (Variabel) = Standar Kuantitas x Standar Tarif
Catatan:
Standar Kuantitas adalah batasan kuantitas jam overhead pabrik yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit produk jadi.
Standar tariff overhead pabrik adalah batasan tariff overhead pabrik per jam overhead pabrik yang dianggarkan.
BIAYA SEMI VARIABLE
Biaya semi
variabel dapat disebutkan pula sebagai biaya campuran atau mixed cost.
Untuk keperluan analisa perilaku biaya maka sejumlah biaya-biaya yang
masih bersifat semi variabel harus dipisahkan terlebih dahulu menjadi
biaya tetap dan biaya variabel. Kita tidak bisa membayangkan bagaimana
kita dapat menganalisa data biaya dan menyusun laporan biaya kalau
biaya-biaya seperti ini belum dipisahkan.
Salah satu metode pemisahan biaya semi variabel ini yang dikenal dengan least square method.
Kelebihan Least Square Method:
· Menghasilkan persamaan biaya yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
· Tidak ada data biaya yang tidak digunakan.
Kekurangan:
* Kesulitan apabila dalam perhitungannya digunakan secara manual.
* Penggunaan awam cenderung tidak mau susah-susah menghitungnya.
Contoh biaya semi variabel ini, misalnya biaya listrik dan biaya pemeliharaan dll.
BARANG KONSINYASI
Barang konsinyasi yang dikirim oleh pengirim kepada penyalur atau penjual, masih tetap milik pengirim sampai barang tersebut terjual. Salah satu sasaran penjualan atas dasar konsinyasi untuk meningkatkan penjualan dengan memberikan layanan produk yang lebih lengkap.
Barang konsinyasi dilaporkan sebesar harga pokoknya, ditambah biaya penanganan dan biaya pengiriman terjadi pada saat pengiriman dari tempat penjual ke tempat pembeli.
Barang konsinyasi yang dikirim oleh pengirim kepada penyalur atau penjual, masih tetap milik pengirim sampai barang tersebut terjual. Salah satu sasaran penjualan atas dasar konsinyasi untuk meningkatkan penjualan dengan memberikan layanan produk yang lebih lengkap.
Barang konsinyasi dilaporkan sebesar harga pokoknya, ditambah biaya penanganan dan biaya pengiriman terjadi pada saat pengiriman dari tempat penjual ke tempat pembeli.
BARANG DALAM PROSES
Apabila ada
pertanyaan barang dalam perjalanan dari tempat penjual ke tempat pembeli
sebenarnya milik siapa, sih ? Jawabannya tergantung pada persyaratan
penjualan (terms of sale) apakah persyaratannya Free On Board (FOB)
Shipping Point atau FOB Destination.
FOB Shipping Point mensyaratkan bahwa ongkos kirim barang dari penjual ke pembeli ditanggung oleh pembeli, sehingga kepemilikan barang tersebut telah berpindah dari penjual ke pembeli di tempat penjual. Sehingga apabila terjadi pembelian barang dari penjual dengan FOB Shipping Point dan barang tersebut masih dalam perjalanan ke tempat pembeli, barang dalam perjalanan tersebut adalah barang milik pembeli meskipun pada saat tutup buku barang tersebut belum diterima. Konsekuensinya, nilai barang tersebut harus dimasukkan sebagai persediaan pada neraca akhir tahun tersebut pada perusahaan pembeli.
FOB Shipping Point mensyaratkan bahwa ongkos kirim barang dari penjual ke pembeli ditanggung oleh pembeli, sehingga kepemilikan barang tersebut telah berpindah dari penjual ke pembeli di tempat penjual. Sehingga apabila terjadi pembelian barang dari penjual dengan FOB Shipping Point dan barang tersebut masih dalam perjalanan ke tempat pembeli, barang dalam perjalanan tersebut adalah barang milik pembeli meskipun pada saat tutup buku barang tersebut belum diterima. Konsekuensinya, nilai barang tersebut harus dimasukkan sebagai persediaan pada neraca akhir tahun tersebut pada perusahaan pembeli.
FOB
Destination mensyaratkan bahwa ongkos kirim barang dari penjual ke
pembeli ditanggung oleh penjual, sehingga kepemilikan barang tersebut
akan berpindah dari penjual ke pembeli di tempat pembeli. Sehingga
apabila terjadi pembelian barang dari penjual dengan FOB Destination dan
barang tersebut masih dalam perjalanan ke tempat pembeli, barang dalam
perjalanan tersebut adalah barang milik penjual. Pada akhir tahun buku
barang tersebut belum diterima, maka konsekuensinya nilai barang
tersebut tidak boleh dimasukkan sebagai persediaan pada neraca akhir
tahun tersebut perusahaan pembeli.
ISTILAH AKUNTANSI
R
Rent : Sewa
Rent Expenses : Beban sewa
Reporting Irregular Items : Pelaporan pos-pos tidak biasa
Real Account : Akun riil
Receivable : Piutang
Rent Revenue : Pendapatan sewa
Retained Earnings : Laba ditahan
Revenue : Penghasilan
Reversing Entries : Jurnal Pembalik
Right : Sebelah kanan (kredit)
Restrictions : Restriksi/ pembatasan/pelarangan
Reserve : Cadangan (dana cadangan)
S
Single-step Income Statement : Laporan laba/rugi langsung
Special Reporting Issue : Masalah pelaporan khusus
Sales : Penjualan
Sales Revenue : Pendapatan penjualan
Salvage Value : Nilai sisa
Statement of Stock Holder’s-Equity : Laporan Ekuitas pemegang saham
Salaries : Gaji
Salary Expenses : Beban gaji
Sales Return : Retur Penjualan
Statement of Cash Flow : Laporan arus kas
Statement of Retained Earnings : Laporan laba ditahan
Stockholder’s Equity : Modal pemilik saham
Supplies : Pelengkapan
Straight-line Basis : Metode garis lurus (metode penyusutan)
Securities : Sekuritas/saham/surat berharga
Short-term Investment : Investasi jangka pendek
Sinking Fund : Dana sisihan
Solvency : Kesanggupan membayar hutang
Special Fund : Dana istimewa / dana khusus
Stock : Saham
T
Taxes : Pajak
Total : Jumlah
Transaction : Transaksi
Trial Balance : Neraca saldo
Transaction Approach : Pendekatan transaksi
Trademarks : Merek dagang
Trading : Perdagangan
Trading Securities : Sekuritas perdagangan
U
Unusual Gains and Losses : Keuntungan & kerugian tidak biasa
Usefulness : Kegunaan
Unearned Rent Revenue : Pendapatan sewa diterima dimuka
Unearned Revenue : Pendapatan diterima dimuka
Unrealized Gains and Losses : Keuntungan & kerugian yg belum terealisasi
Useful Life : Umur manfaat (aktiva tetap)
Unrealized Holding Gains : Keuntungan saham yg belum terealisasi
ISTILAH AKUNTANSI
O
Operating : Operasional
Other Revenue : Pendapatan lain-lain
Other Income : Laba lainnya
Operation Expenses : Beban operasional
Other Expenses : Beban lain-lain
Owner : Pemilik
Ownership Structure : Struktur/susunan kepemilikan
Occur Infrequently : Jarang terjadi
Other Comprehensive Income : Laba komprehensif lainnya
Operating Activities : Aktivitas operasional
Obligation Capital Lease : Hutang lease barang modal
Other Assets : Aktiva/harta lain-lain
Owner’s Equity : Ekuitas / modal pemilik
P
Patents : Hak paten
Pension Fund : Dana pensiun
Pension Liability : Kewajiban pensiun
Plant : Pabrik/gedung/bangunan
Prepaid Pension Costs : Biaya pensiun dibayar dimuka
Perpetual Inventory System : Sistem persediaan perpetual
Periodic Inventory System : Sistem persediaan periodik
Posting : Pemindahbukuan
Post-Closing Trial Balance : Neraca saldo setelah penutupan
Prepaid : Bayar dimuka
Prepaid Advertising : Iklan dibayar dimuka
Prepaid Expenses : Beban dibayar dimuka
Prepaid Insurance : Asuransi dibayar dimuka
Prepaid Rent : Sewa dibayar dimuka
Profit : Laba
Purchases : Pembelian
Purchases Return : Retur pembelian
Payable : Hutang
Plus Other : Tambahan lainnya
Prefered Dividends : Deviden saham preferen (saham istimewa)
Prefered Stock : Saham preferen (saham istimewa)
Prior Period Adjustment : Penyesuaian periode sebelumnya
Proceed : Hasil/pendapatan
Property : Tanah
Purpose : Maksud/tujuan
Jurnal Pembalik/Reversing Entry
Jurnal Pembalik sifatnya adalah pilihan, boleh menggunakan atau tidak. Jurnal Pembalik dilakukan dengan cara membalik dua kelompok akun dari Jurnal Penyesuaian pada tanggal 1 Januari tahun berikutnya.
Akun Beban Akrual (accrued Expenses)
Saat
terhutang beban upah sebesar Rp. 2.000.000,- ( lihat ringkasan Jurnal
Penyesuaian ) dengan Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2007
adalah :
D : Beban Upah===Rp. 2.000.000,-K : Utang Upah============== Rp. 2.000.000,-
Jurnal bagi yang menggunakan Jurnal Pembalik dilakukan pada tanggal 1 Januari 2008 :
D : Utang Upah=== Rp. 2.000.000,-
K : Beban Upah============== Rp. 2.000.000,-
Sedangkan bagi yang tidak menggunakan Jurnal Balik, tidak membuat jurnal apapun pada tanggal 1 Januari 2008.
Pada
tanggal 4 Januari 2008 pada hari Jum’at dibayar Upah untuk 5 hari kerja
termasuk 1 hari tanggal 31 Desember 2007 disusun Jurnal Umum adalah :
Bagi menggunakan Jurnal Balik :
D : Beban Upah== Rp. 8.000.000,-
K : Kas================= Rp. 8.000.000,-
Sedangkan bagi yang tidak menggunakan Jurnal Pembalik maka pada tanggal 4 Januari 2008 jurnalnya adalah :
D : Utang Upah== Rp. 2.000.000,-
D : Beban Upah== Rp.6.000.000,-
K : Kas================= Rp.8.000.000,-
Akun Penghasilan Akrual (Accrued Revenue)
Saat terhutang penghasilan jasa sebesar Rp. 5.000.000,- dengan Jurnal Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2007 adalah :
D : Piutang Usaha===Rp. 5.000.000,-
K : Penghasilan Jasa========== Rp. 5.000.000,-
Jurnal bagi yang menggunakan Jurnal Pembalik dilakukan pada tanggal 1 Januari 2008 :
D : Penghasilan Jasa==Rp. 5.000.000,-K : Piutang Usaha============ Rp. 5.000.000,-
Sedangkan bagi yang tidak menggunakan Jurnal Balik, tidak membuat jurnal apapun pada tanggal 1 Januari 2008.
Pada
tanggal 20 Januari 2008 baru diterima Piutang Usaha yang Rp.5.000.000,-
itu maka Jurnal Umumnya pada tanggal tersebut adalah :
Bagi perusahaan yang menggunakan Jurnal Balik :D : Kas====== Rp. 5.000.000,-
K : Penghasilan Jasa======= Rp. 5.000.000,-
Sedangkan bagi yang tidak menggunakan Jurnal Pembalik maka pada tanggal 20 Januari 2008 jurnalnya adalah :
D : Kas====== Rp. 5.000.000,-
K : Piutang Usaha========= Rp.5.000.000,-
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
Untuk menguji kebenaran dan keseimbangan jumlah debet dan kredit rekening-rekening riil maka disusunlah neraca saldo setelah penutupan buku, yaitu suatu daftar yang berisi saldo-saldo rekening buku besar setelah perusahaan melakukan penutupan buku. Perlu diingat bahwa dalam neraca saldo setelah penutupan buku ini yang tercantum hanyalah rekening-rekening riil saja (aktiva, utang dan modal). Karena setelah proses penutupan buku, untuk rekening-rekening nominal telah bersaldo nol.
ARUS KAS
CARA MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS
Dengan adanya Laporan Laba/Rugi dan Neraca, kita bisa mengetahui posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu (dilihat dari Neraca) dan mengetahui hasil aktivitas usaha (Laba atau Rugi) perusahaan untuk periode tertentu. Akan tetapi karena laporan keuangan sebagian besar menganut sistem accrual (pendapatan dan cost/biaya diakui pada saat transaksi terjadi meskipun realisasi kas belum terjadi).
Adapun fungsinya adalah untuk mengetahui realisasi kas masuk dan keluar perusahaan, sehingga dapat diprediksi potensi realisasi kas di masa yang akan datang (tingkat liquiditas). Termasuk juga untuk mengetahui potensi kemampuan perusahaan untuk membagikan keuntungan perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk kas (pembagian dividen),
Bukankah saldo akhir kas sudah bisa dilihat pada Neraca ?....
Benar, tetapi dari neraca, belum tergambar secara terperinci, mengenai :
(-) Dari aktivitas apa saja kas dihasilkan ?
(-) Untuk aktivitas apa saja kas dikeluarkan ?.
Untuk itulah, Laporan Arus Kas diperlukan.
Elemen-elemen Laporan Arus Kas
Realisasi Kas (kas masuk/keluar) dikelompokkan ke dalam tiga jenis aktifitas, yang selanjutnya menjadi elemen Laporan Arus Kas, yaitu :
Aktifitas Operasi (Operating Activities)
Arus kas (masuk/keluar) yang berasal dari kegiatan utama perusahaan (yang biasa disebut operasional perusahaan), yang tercermin dari Laporan Laba/Rugi perusahaan.
Aktifitas Investasi (Investing Activities)Arus kas (masuk/keluar) yang berasal dari aktivitas-aktivitas investasi. Kegiatan yang digolongkan ke dalam kelompok ini adalah semua kegiatan kas yang terkait dengan aktifitas pembelian/penjualan aktiva perusahaan, penerimaan/pengeluaran kas terkait dengan piutang perusahaan dengan entitas lain.
Aktifitas Pendanaan (Financing Activities)
Arus kas yang berasal dari transaksi utang (kewajiban) perusahaan, baik yang berupa penambahan maupun pelunasan utang. Arus kas yang berasal dari penerbitan saham atau instrument sekuritas lainnya pun dimasukkan ke dalam kelompok ini.
Cara Membuat Laporan Arus Kas
Untuk membuat Laporan Arus Kas, diperlukan sumber data sebagai berikut :
(-) Laporan Laba Rugi Tahun Berjalan (Current Book)
(-) Neraca Perbandingan Tahun Berjalan dengan Neraca tahun sebelumnya
GOODWILL
PERLAKUAN GOODWILL
Dari sekian lama perjalanan sejarah (20 abad lebih), konsep mengenai goodwill mengalami perubahan demi perubahan. Di awal-awal, goodwill dianggap sebagai nilai lebih dari suatu perusahaan di mata customer-nya, belakangan konsep mengenai goodwill semakin berkembang, dimana banyak pelaku bisnis dan accountant menganggap bahwa goodwill merupakan hasil dari kemampuan perusahaan memperoleh laba dari investor.
Perolehan Goodwill
Dari perspektif akuntansi, goodwill hanya akan muncul pada buku apabila perusahaan membeli perusahaan lain, dimana perusahaan membayar lebih besar dari kekayaan bersih yang bisa diidentifikasi atas perusahaan yang dibelinya.
Pengukuran Goodwill
Bagaimana mengukur goodwill ? Begitu banyak metode yang dipakai dalam menentukan goodwill, dimana masing-masing metode masih mengalami pro dan kontra, yang pada akhirnya membuat goodwill sungguh menjadi materi akuntansi yang sulit untuk dipahami. Saya tidak akan mengajak anda berpusing-pusing, atau membuat anda bingung. Artikel ini dimaksudkan untuk dapat mehamai akuntansi dengan cara yang mudah dan dapat diaplikasikan. Dengan pemahaman sederhana ini, anda yang tidak memiliki background accountingpun saya yakin pasti bisa memahaminya.
PENJUALAN AKTIVA TETAP – Perlakuan Akuntansi
Salah satu jenis penarikan aktiva adalah PENJUALAN AKTIVA TETAP. Perlakuan Akuntansinya (Prosedur, perhitungan, pencatatan dan pelaporan -nya) akan dibahas di artikel ini, termasuk aspek perpajakan -nya.
Pada dasarnya, tidak satupun perusahaan bermaksud dan merencanakan untuk menjual aktiva tetapnya, karena aktiva tetap dibeli dimaksudkan untuk dipergunakan selama umur ekonomisnya untuk menjaga kelangsungan usaha (entah untuk berproduksi, dijadikan tempat usaha, dijadikan peralatan kerja, dan lain sebagainya).
Akan tetapi ada kondisi-kondisi (read: reason) tertentu yang menyebabkan perusahaan menjual aktiva tetapnya, antara lain:
[-]. Karena perusahaan kekurangan supply dana, sehingga perusahaan dengan terpaksa menjual aktiva tetap-nya untuk memperoleh tambahan dana entah untuk modal kerja, atau untuk memenuhi kewajiban (bayar hutang) jangka pendek/panjang-nya.
[-]. Karena perusahaan berganti jenis product, sehingga mesin-mesin dan perlatan tertentu tidak diperlukan lagi (tidak memberi manfaat lagi). Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang memproduksi “fast moving product”, misalnya: Perusahaan Apparel, perubahan trend mode akan membuat perusahaan tidak mempergunakan mesin untuk jenis pengerjaan bagian tertentu lagi.
[-]. Karena perusahaan berganti technology, misalnya: perusahaan menjual semua computer ber spesifikasi Pentium III, karena perusahaan akan membeli computer yang berspefisifikasi Pentium IV. Atau perusahaan menjual monitor non-flat karena akan menggunakan flat-monitor.
[-]. Karena perusahaan akan ditutup (berhenti beroperasi) karena alasan tertentu.
Pada dasarnya, tidak satupun perusahaan bermaksud dan merencanakan untuk menjual aktiva tetapnya, karena aktiva tetap dibeli dimaksudkan untuk dipergunakan selama umur ekonomisnya untuk menjaga kelangsungan usaha (entah untuk berproduksi, dijadikan tempat usaha, dijadikan peralatan kerja, dan lain sebagainya).
Akan tetapi ada kondisi-kondisi (read: reason) tertentu yang menyebabkan perusahaan menjual aktiva tetapnya, antara lain:
[-]. Karena perusahaan kekurangan supply dana, sehingga perusahaan dengan terpaksa menjual aktiva tetap-nya untuk memperoleh tambahan dana entah untuk modal kerja, atau untuk memenuhi kewajiban (bayar hutang) jangka pendek/panjang-nya.
[-]. Karena perusahaan berganti jenis product, sehingga mesin-mesin dan perlatan tertentu tidak diperlukan lagi (tidak memberi manfaat lagi). Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang memproduksi “fast moving product”, misalnya: Perusahaan Apparel, perubahan trend mode akan membuat perusahaan tidak mempergunakan mesin untuk jenis pengerjaan bagian tertentu lagi.
[-]. Karena perusahaan berganti technology, misalnya: perusahaan menjual semua computer ber spesifikasi Pentium III, karena perusahaan akan membeli computer yang berspefisifikasi Pentium IV. Atau perusahaan menjual monitor non-flat karena akan menggunakan flat-monitor.
[-]. Karena perusahaan akan ditutup (berhenti beroperasi) karena alasan tertentu.
BUKTI TRANSAKSI
1. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai.
Coba Anda perhatikan contoh bukti kas masuk berikut ini!
2.
Bukti Kas Keluar Bukti kas keluar adalah tanda bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, seperti pembelian dengan tunai atau pembayaran gaji, pembayaran utang atau pengeluaran-pengeluaran yang lainnya. Untuk lebih memahami, coba Anda perhatikan contoh di bawah ini. |
3. Memo
Apa yang dimaksud dengan memo? Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan. Coba Anda perhatikan contoh di bawah ini!
Bukti Transaksi External
Bukti transaksi ekstern adalah bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Misalnya kuitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek. Baiklah akan kita bahas apa pengertian dari bukti transaksi ekstern tersebut dan akan saya berikan contoh-contohnya. | |
1. | Faktur Faktur adalah tanda bukti telah terjadi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Bagi penjual faktur yang diterima disebut faktur penjualan. Biasanya faktur dibuat rangkap sesuai dengan kebutuhan. Lembaran pertama untuk pembeli, lembaran kedua untuk penjual dan lembaran ketiga untuk arsip. Saya berikan contoh dari faktur berikut ini: |
2. Kuitansi
Yang dimaksud dengan kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah
uang yang ditanda tangani oleh penerima uang dan diserahkan
kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.
Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang. Untuk lebih memahami, perhatikan contoh di bawah ini.
Lembaran kuitansi terdiri dari 2 bagian, bagian sebelah kanan diberikan kepada pihak yang membayar dan bagian kiri yang tertinggal disebut soice (dibaca sus) sebagai arsip penerima uang. Untuk lebih memahami, perhatikan contoh di bawah ini.
Untuk
lebih jelas lagi, coba Anda beli buku kuitansi, biasanya tersedia di
toko-toko dan amati dengan sungguh-sungguh. Apabila Anda sudah
memahami tentang bukti transaksi yang disebut kuitansi,
baiklah kita lanjutkan ke bukti transaksi ekstern lainnya.
3. Nota
Apa yang dimaksud dengan nota? Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual.
Perhatikan contoh nota di bawah ini!
Apa yang dimaksud dengan nota? Nota adalah bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli. Biasanya nota dibuat rangkap dua, satu lembar untuk pembeli dan lembaran kedua untuk penjual.
Perhatikan contoh nota di bawah ini!
Setelah Anda mempelajari bukti pencatatan yang disebut nota, kita lanjutkan dengan bentuk yang lainnya yaitu:
4.
Nota Debet Nota debet adalah bukti perusahaan telah mendebet perkiraan langganannya disebabkan karena berbagai hal. Nota debet dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya karena barang yang dibeli dikembalikan, bisa disebabkan rusak atau tidak sesuai dengan pesanan dan penjual setuju barangnya diterima kembali atau harganya dikurangi. Perhatikan contoh berikut ini! | |
Apa yang dimaksud dengan nota kredit? Nota kredit adalah bukti bahwa perusahaan telah mengkredit perkiraan langganannya yang disebabkan oleh berbagai hal. Nota kredit dikirimkan oleh perusahaan kepada langganannya sehubungan barang yang dijual tidak cocok atau rusak, untuk itu penjual setuju menerima barangnya.
Saya berikan contoh Nota Kredit di bawah ini.
Apakah Anda sudah memahami tentang nota kredit? Kalau masih belum, coba ulangi lagi untuk menelaahnya kembali. Apabila sudah memahami, mari kita lanjutkan dengan bukti transaksi yang lainnya.
6. C e k
Apakah Anda sudah pernah mendengar apa yang dimaksud dengan cek? Dan pernahkah Anda melihat bagaimana bentuknya? Yang dimaksud dengan cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di Bank, agar Bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang nemanya tercantum dalam cek tersebut
KAS KECIL
Dalam hal-hal tertentu tidaklah
praktis untuk menggunakan cek/giro bilyet sebagai alat pembayaran seperti untuk
pembelian perangko, pembayaran ongkos angkut dan berbagai macam pembayaran
lainnya yang jumlahnya relatif kecil. Kwantitas transaksi ini relatif
besar dan sifatnya segera. Untuk keperluan tersebut perusahaan mengalokasikan
sejumlah kas dalam jumlah tertentu yang disediakan untuk keperluan-keperluan
pembayaran yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan check/Giro bilyet,
yang disebut Kas Kecil. Pembentukan kas kecil adalah menyisihkan sejumlah
dana untuk keperluan khusus, dengan mentransfer / memindahbukukan sejumlah dana
dari rekening kas yang ada di bank.
Salah satu bentuk pengontrolan
pengeluaran yang dilakukan melalui kas kecil adalah system imprest. Beberapa
ketentuan dalam system ini adalah:
- Kas kecil disediakan untuk keperluan pembayaran yang jumlahnya kecil dan tidak praktis bila dilakukan dengan check. Semua pengeluaran kas kecil dicatat pada buku kas kecil dan hanya diposting ke buku besar sekali saja pada saat pengisian kembali kas kecil.
- Dana yang ditentukan dalam kas kecil harus ditetapkan melelui keputusan manajemen dan tidak boleh melebihi ketentuan tersebut.
- Pengeluaran-pengeluaran kas kecil hanya dapat dilakukan setelah perintah pengeluaran kas telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.
- Pengisian kembali kas kecil dilakukan secara berkala (misalnya 1 x seminggu), untuk mengganti sejumlah kas yang telah digunakan melalui penarikan tunai dari bank. (tidak boleh dari penerimaan harian). Hal ini perlu dilakukan agar semua penerimaan kas harian selalu sama dengan jumlah yang disetorkan ke bank.
- Karena transaksi pengisian kas kecil adalah mengeluarkan kas untuk membayar transaksi yang telah dibayar melalui dana kas kecil, yang telah disediakan sebelumnya. maka transaksi kas kecil cukup dibukukan satu kali saja pada saat pengisian kembali kas kecil. Sedangkan keterangan lebih rinci mengenai penggunaan kas kecil dicatat pada buku kas kecil yang dicatat secara terpisah dengan buku besar
Penggolongan Akun
Pengertian
akun
Akun
atau perkiraan adalah suatu formulir yang digunakan sebagai tempat mencatat
transaksi keuangan yang sejenis dan dapat merubah komposisi harta, kewajiban
dan modal perusahaan.
Secara
umum Akun dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Akun riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan
dalam neraca, di mana saldo akunnya terbawa dari satu periode ke periode
berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok yaitu harta, kewajiban dan
modal.
b. Akun nominal (sementara) adalah akun yang disajikan
dalam laporan laba rugi. Akun nominal terdriri dua kelompok yaitu pendapatan
dan beban.
Langganan:
Postingan (Atom)